Agen Jelly Gamat Tulungagung
Lumpuhkan sang Drakula penyakit demam berdarah
Penerbangan
Malaysia Airlines menuju Kualalumpur, Malaysia, semakin mendekati waktu
keberangkatan. Walau sudah terdaftar sebagai penumpang, Nino
Sastrahusada berpikir kembali untuk melanjutkan perjalanannya. Tubuhnya
menggigil dan nyeri, kepala pusing, mual, serta lemas. Keputusan
terakhir ia tetap berangkat lantaran penderitaannya diduga sebatas flu
akibat tiga malam kurang tidur menyelesaikan tugas.
Pekerjaannya
di negeri jiran juga tak bisa menunggu lebih lama. Tiba di Kualalumpur,
Nino langsung menemui ahli medis. Walau suhu tubuh mencapai 39oC dan
menjalani serangkaian tes laboratorium, dokter belum bisa mendiagnosis
penyakit. Tunggu 3-4 hari lagi, kata Nino mengulang pernyataan dokter.
Sebab, berbagai virus baru terlihat penyebarannya setelah 72 jam
inkubasi dalam tubuh. Kemungkinannya; influenza, tifus, hepatitis, dan
demam berdarah.
Dokter
membekali obat-obatan penghilang nyeri dan penurun panas. Namun, untuk
menjaga dan memperbaiki kesehatan, Nino lebih mempercayai keampuhan
ekstrak gamat-sebutan teripang di Malaysia-yang telah dikonsumsinya
selama 2 tahun. Biasanya takarannya hanya 2 x 1 sendok makan. Kali ini,
Nino memilih menenggak 50 ml 3 kali sehari ditambah spirulina agar panas
langsung turun dan nyerinya hilang. Oleh karena itu, pria kelahiran 48
tahun silam itu tetap melakukan berbagai aktivitas.
Limpa bengkak
Empat hari
kemudian, Nino tiba di Jakarta. Ia langsung memeriksakan diri ke
rumahsakit. Hasil uji laboratarium, virus yang menyebar ke seluruh
tubuhnya adalah dengue, penyebab demam berdarah yang dibawa nyamuk Aedes
aegypti. Parameternya, nilai trombosit hanya 110.000 ?/L dari ambang
normal 230.000 ?/L, limpanya membengkak 10 cm, dan Activated Partial
Tromboplastin Time atau masa tromboplastin parsial teraktivasi hanya 14
detik dari ambang normal 25-43 detik. Ia dianjurkan menjalani perawatan
medis di rumahsakit.
Namun,
Nino menolak walau polis asuransi bakal menanggung biaya perawatan di
rumahsakit internasional itu. Ia yakin penyakitnya bakal reda dengan
istirahat dan konsumsi suplemen beche de mer-sebutan teripang di
Perancis-setiap hari. Lantaran merasa lebih bugar, Nino kembali
memeriksakan kesehatannya. Dokter mendiagnosis virus dengue yang disebarkan hewan pengisap darah-mirip mitos drakula-di siang hari itu hilang. Untung saya minum gamat. Jika tidak, saya takkan bisa melakukan aktivitas apa pun dan trombositnya jauh lebih anjlok, kata Nino.
Keampuhan gamat menghadang virus demam berdarah dengue (DBD) juga dirasakan Joko Setiyanto.
Pengusaha pergudangan di Serpong, Tangerang, itu terkena DBD seiring
bencana banjir melanda Jakarta beberapa bulan silam. Data Departemen
Kesehatan, pada Januari dan Februari 2007, DBD menyebar dan menjangkiti
16.803 orang dan 267 pasien meninggal dunia. Biang keladinya, nyamuk
warna hitam berbintik putih yang kerap bersarang di genangan air jernih
seperti bak mandi, tempayan, vas bunga, dan pakaian bergantung di kamar.
Selasa
siang, 20 Februari 2007, Joko Setiyanto terserang flu ditandai dengan
nyeri dan tubuh menggigil. Lantaran musim hujan, ia memaklumi penurunan
kondisi tubuhnya. Untuk menghilangkan penderitaan, ia mengkonsumsi
obat-obatan warung. Namun, 2-3 hari berlalu tetap tak ada perubahan.
Dokter dan laboratorium kesehatan ditandangi. Hasilnya, parameter
trombosit 131.000/?L di bawah ambang batas 150.000-450.000/?l dan
imunoserologi Anti Dengue IgM positif. Artinya pria kelahiran 26 April
1959 itu terjangkit virus dengue.
Mendengar
vonis itu, Joko langsung mengkonsumsi gamat. Ayah Jannah Mumtaza itu
mulai mengenal gamat untuk kesehatan sejak 3 bulan lalu setelah ibunya
terbebas dari diabetes mellitus berkat ekstrak itu. Biasanya hanya 2 x 2
sendok sehari, tetapi ia menenggak 2 sendok makan setiap 2 jam. Rasa
nyeri langsung hilang, kata pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, itu.
Untuk
mengetahui lebih lanjut kondisi tubuhnya, 10 jam kemudian ia
memeriksakan diri ke rumahsakit terdekat. Hasil test darah menunjukkan
nilai trombositnya melonjak dari 131.000/?L menjadi 156.000/?L.
Seharusnya jika virus dengue menyebar, nilai trombositnya naik pada hari
ke-5. Lantaran nilai hemoglobin, hematokrit, dan SGOT masih di atas
normal, ayah dua anak itu menjalani perawatan di rumahsakit.
Dua hari
kemudian, nilai WBC count atau parameter pembekuan darah lebih rendah
daripada normal 2.850/uL. Normal 5.000-10.000/uL. Itu berarti suami
Ratnasari itu positif demam berdarah. Joko tetap mengkonsumsi 12 sendok
makan gamat sehari kala terbaring di rumahsakit. Tak heran, virus dengue
yang seharusnya mengasamkan lambung, melinukan sendi, dan merusakkan
limpanya tak menyebar. Itu dibuktikan dua hari kemudian, 2 Maret 2007
semua parameter yang harusnya meninggi sudah turun.
Darah beku
Menurut dr
Dewata Dermawan SpPD, ahli penyakit dalam di Rumahsakit Internasional
Bintaro, Tangerang, virus DBD berkembang pada tubuh dalam beberapa
tahapan. Bentuk reaksi pertama terjadi netralisasi dan pengendapan virus
pada pembuluh darah kecil di kulit yang tergejala ruam. Saat itu juga
keasaman lambung meningkat dan aliran darah semakin lambat.
Reaksi
kedua terjadi gangguan fungsi pembekuan darah akibat penurunan jumlah
dan kualitas komponen beku darah seperti trombosit. Jika plasma darah
keluar dari pembuluh darah menuju ke rongga perut dan rongga selaput
paru berupa gejala efusi pleura. Hal itu baru terlihat pada hari ke-6.
Makanya diagnosis baru ditegakkan setelah 6 hari.
Gamat
dipercaya mampu menetralisir keasaman lambung yang meningkat,
mengencerkan darah kental akibat turunnya trombosit, memperbaiki
sirkulasi yang terhambat sebagai efek samping terjangkit virus dengue.
Menurut
Prof Ridzwan Hashim dari Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mampu
menurunkan tekanan darah lantaran kaya glikosaminoglikan. Senyawa itu
berefek mengencerkan darah sehingga melancarkan cairan yang tersumbat.
sedangkan spirulina, suplemen kaya antioksidan dan kalsium spirulan itu
menghambat perkembangan sekaligus mematikan virus. kandungan zat besi
dan vitamin B12 spirulina meningkatkan haemoglobin darah. Gamat dan
spirulina, dua suplemen terbaik bersatu padu menggempur DBD yang sedang
mewabah (Vina Fitriani)
Sumber: Trubus Online - Sunday, 01 April 2007 00:00