Jelly Gamat Tulungagung - Setiap bagian tubuh manusia memiliki kelenjar yang memproduksi hormon
tertentu. Jika produksi hormon berjalan normal tidak akan menimbulkan
masalah tapi bila produksinya berlebih bisa menimbulkan gangguan
kesehatan, contohnya seperti kelebihan hormon tiroid (hipertiroid).
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid bekerja
terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon-hormon tiroid secara
berlebihan di dalam darah, yang membuat metabolisme tubuh menjadi lebih
cepat dan dapat membuat kualitas hidup dari penderitanya menurun.
Jumlah penderita hipertiroid kini terus meningkat. Hipertiroid
merupakan penyakit hormonal yang menempati urutan kedua terbesar di
Indonesia setelah Diabetes (kencing manis). Urutan tersebut serupa
dengan kasus yang terjadi di dunia.
Penelitian Herng-Ching Lin dari Taipei Medical University Taiwan,
menemukan bahwa orang yang berusia lebih tua dan terkena hipertiroid,
cenderung mengalami irama jantung abnormal, meluasnya penggumpalan darah
dan disfungsi sel di pembuluh darah. Bila hal ini terjadi, maka
kemungkinan terjadi stroke sangat besar.
Menurut Prof Dr Johan S Masjhur, SpPD-KEMD, SpKN, hanya sekitar
25-50% pasien hipertiroid yang betul-betul sembuh sempurna dengan obat,
sehingga merupakan hal yang tidak mengherankan jika penderita dengan
gangguan tiroid harus bolak-balik berobat ke dokter.
Penyakit hipertiroid lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan
dengan pria, meskipun belum dipastikan faktor apa yang berperan dalam
hal tersebut. Distribusi jenis kelamin dan umur pada penyakit
hipertiroid amat bervariasi dari berbagai klinik. Perbandingan wanita
dan laki-laki yang didapat di RSUP Palembang adalah 3,1 : 1 di RSCM
Jakarta adalah 6 : 1, di RS. Dr. Soetomo 8 : 1 dan di RSHS Bandung 10 :
1. Sedangkan distribusi menurut umur di RSUP Palembang yang terbanyak
adalah pada usia 21 – 30 tahun (41,73%), tetapi menurut beberapa penulis
lain timbul pada usia 30–40 tahun.
Angka kejadian hipertiroid yang didapat dari beberapa klinik di
Indonesia berkisar antara 44,44% - 48,93% dari seluruh penderita dengan
penyakit kelenjar gondok. Di AS diperkirakan 0,4% populasi menderita
hipertiroid, biasanya sering pada usia < 40 tahun.
KELENJAR DAN HORMON TIROID
Kelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di
bagian bawah depan leher yang berfungsi untuk mengontrol metabolisme
tubuh dan mengolah makanan menjadi energi. Kelenjar Tiroid memproduksi 2
hormon utama, yaitu tiroksin (T4) dan triodotironin (T3) sebesar 99.9%
dan 0.1% dari masing-masing hormon tiroid. Hormon ini mengatur
penggunaan lemak dan karbohidrat, mengatur suhu tubuh, kecepatan
jantung, dan produksi protein. Selain itu kelenjar tiroid juga
memproduksi kalsitonin, hormon yang mengatur kadar kalsium dalam darah.
Kelenjar tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di
otak, disebut pituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh
hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek umpan balik dari
hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain
yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak. Hipothalamus
melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone
(TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid
stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal
ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika ada aktivitas yang
berlebihan dari tiga kelenjar ini maka suatu jumlah hormon tiroid yang
berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid.
Angka atau kecepatan produksi hormon tiroid dikontrol oleh kelenjar
pituitari. Jika tidak ada jumlah hormon tiroid yang cukup beredar dalam
tubuh maka pelepasan TSH ditingkatkan oleh pituitari untuk menstimulasi
tiroid agar memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Sebaliknya, ketika
jumlah hormon tiroid berlebihan maka pelepasan TSH dikurangi untuk
mengurangi produksi hormon tiroid.
PENYEBAB HIPERTIROID
Beberapa penyebab hipertiroid antara lain:
- Penyakit Grave suatu penyakit autoimun (penyebab paling sering)
- Toxic Multinodular Goiter (TMNG)
- Solitary Toxic Adenoma
- Asupan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid
- Pengeluaran yang abnormal dari Thyroid Stimulating Hormon (TSH)
- Peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis)
- Asupan yodium yang berlebihan
- Kanker Pituitari
- Pemakaian obat-obatan seperti amiodarone
GEJALA – GEJALA HIPERTIROID
Hipertiroid ditandai dengan beberapa gejala, namun pada pasien dengan
penyakit yang ringan biasanya tidak ada gejala. Pada pasien usia >
70 tahun, tanda dan gejala yang khas mungkin juga tidak ada. Pada
umumnya, gejala-gejala menjadi lebih jelas ketika derajat hipertiroid
meningkat. Gejala-gejala biasanya yang berkaitan dengan hipertiroid
antara lain :
- Denyut jantung yang sangat cepat ( berdebar-debar) > 100 per menit
- Peningkatan tonus otot
- Tangan gemetaran (tremor)
- Rambut rontok
- Kulit tipis dan halus
- Sulit tidur (insomnia)
- Gelisah dan mudah tersinggung
- Pertumbuhan kuku yang sangat cepat
- Kelelahan dan cepat letih
- Penurunan berat meskipun pola makan normal atau banyak
- Peningkatan frekuensi buang air besar (BAB)
- Pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak tahan udara panas
- Keringat berlebihan
- Tanda bruit
- Pada wanita : gangguan haid (sedikit dan tidak teratur)
- Konsentrasi berkurang
- Mata melotot (exoptalmus)
PENGOBATAN
Jika tidak segera diobati, hipertiroid akan sangat berbahaya bagi
jantung. Karena sifat penyakit ini kronis, maka pengobatannya
berlangsung lama dan menahun. Untuk memutuskan pengobatan apa yang akan
diambil, maka dokter akan menilai dari keparahan penyakitnya,
gejala-gejalanya, umur pasien, apakah pasien menderita penyakit lain
seperti gagal jantung, apakah pasien menggunakan obat lain yang
menimbulkan efek samping hipertiroid dan juga kepatuhan pasien dalam
minum obat.
Pengobatan hipertiroid dilaksanakan dengan tujuan untuk
membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan. Pengobatan hipertiroid dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
Pengobatan Umum,
Seperti beristirahat dan tidak melakukan pekerjaan yang melelahkan
atau mengganggu pikiran baik di tempat kerja maupun dirumah (ini
diperlukan agar hipermetabolisme tidak makin meningkat) serta diet
tinggi kalori dan protein.
Obat – obatan :
- obat anti tiroid seperti propylthiouracyl (PTU), carbimizole, methimazole yang dapat menghambat produksi hormon tiroid.
- obat penenang untuk mengurangi kegelisahan.
- Beta blocker : propanolol, atenolol, metoprolol (untuk menurunkan kerja jantung, namun tidak merubah tingkat hormon tiroid dalam darah)
Penderita hipertiroid yang mengonsumsi obat bisa mengalami masa
remisi (sembuh sementara) sehingga ia bisa berhenti minum obat. Namun
jika ada suatu hal yang bisa menjadi pemicu atau pencetusnya maka
kondisi hipertiroid bisa kambuh kembali dan biasanya harus mengonsumsi
obat-obatan tiroid lagi.
Pemberian iodium radioaktif,
bertujuan untuk memusnahkan kelenjar tiroid yang hiperaktif
Pembedahan atau operasi pengangkatan tiroid
Tindakan pembedahan bertujuan untuk mengangkat jaringan tiroid yang
memproduksi hormon tiroid yang berlebihan. Tindakan ini memiliki risiko,
jika terlalu banyak jaringan yang diangkat dapat timbul keadaan dimana
produksi hormon tiroid tidak mencukupi (hipotiroid). Komplikasi tindakan
ini adalah gangguan pada jaringan sekitarnya, termasuk syaraf-syaraf
pita suara dan empat kelenjar kecil pada leher yang mengatur kadar
kalsium dalam tubuh (kelenjar paratiroid). Pengangkatan kelenjar
paratiroid yang secara kebetulan menyebabkan kadar kalsium yang rendah
dan memerlukan terapi penggantian kalsium.
Tindakan ini diindikasikan pada pasien hamil, anak – anak yang
memiliki reaksi yang kurang baik terhadap obat-obatan anti tiroid,
penderita usia muda atau alergi terhadap obat-obatan anti tiroid,
penderita yang sulit di evaluasi pengobatannya, penderita yang
keteraturan minum obatnya tidak terjamin, bila strumanya sangat besar,
bila di duga ada kegananasan, alasan kosmetik, dan bila terdapat tanda
tanda penekanan pada jaringan yang berdekatan dengan tiroid seperti
kesulitan menelan, suara serak dan sesak.
DIAGNOSA HIPERTIROID
- Diagnosa hipertiroid dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dibawah ini :
- TSH (Tiroid Stimulating Hormone)
- T4 (tiroksin)
- T3 (triiodotironin)
- Menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroid
- Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
KOMPLIKASI HIPERTIROID
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tiroid (thyroid storm) yang merupakan komplikasi serius, dengan angka
kematian 20-60 %. Hal ini dapat berkembang secara spontan pada pasien
hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid,
atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.
Krisisi tiroid merupakan kejadian yang jarang, tidak biasa dan berat
dari hipertiroid. Krisis tiroid mengacu pada kejadian mendadak yang
mengancam jiwa akibat peningkatan dari hormon tiroid sehingga terjadi
kemunduran fungsi organ dan apabila tidak segera diobati dapat
menyebabkan kematian.
YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN JIKA ADA GEJALA TIROID
Jika mengalami gejala seperti diatas, sebaiknya segera periksakan
diri ke dokter spesialis penyakit dalam (endokrin) untuk mengetahui
apakah gejala tersebut akibat kelebihan hormon tiroid atau bukan. Ingat
bahwa penyakit tiroid merupakan penyakit yang umum terjadi, dan dengan
penanganan yang baik, penyakit ini dapat dengan mudah didiagnosis dan
ditanggulangi.
SUMBER TULISAN
http://www.dokterku-online.com